Rabu, 04 Februari 2015

Segelas Susu


Suatu hari boca miskin sedang berjalan dari rumah ke rumah demi membiayain sekolahnya. Ia merasa lapar dan haus, tapi sayangnya ia hanya mempunyain sedikit sekali uang. Anak itu memutuskan untuk meminta makanan dari rumah terdekat. Namun sayang, saat seorang gadis muda membuka pintu, ia kehilangan keberanianya. Akhirnya ia hanya meminta segelas air tawar untuk menghilangkan dahaga. Gadis muda itu berpikir pasti anak itu merasa lapar, maka di bawakanyalah segelas besar susuh yang di berikan kepada anak tersebut. Ia meminumnya perlahan, kemudian bertanya, “berapa utang saya kepada kalian?” tanya boca miskin itu. 

“Kamu tidak berutang apapun kepada saya,” jawab gadis muda itu. “ibuku mengajarkan untuk tidak menerima bayaran untuk perbuatan baik yang kami lakukan.”

Anak itu menjawab, “kalau gitu saya hanya bisa mengucapakan terima kasih dari lubuk hati saya yang terdalam.” Saat Howard Kelly boca kecil yang miskin itu meninggalkan rumah tersebut, dia bukan hanya mersa badanya lebih segar, akan tetapi keyakinanya kepaa Tuhan dan sesama manusia menjadi kuat. Sebelumya dia sudah merasa putus asa dan hampir menyerah.

Tahun demi tahun berlalu. Suatu hari wanita tadi mengalami sakit parah. Dokter yang menaganinya merasa bingun dan akhirnya mengirim wanita itu kekeota besar untuk mendapatkan pertolongan spesialis. Dr. Howard Kelly dipangil untuk berkonsultasi. Ketika dia mendengar nama kota tempat asal wanita pasien, ia segerah pergi kekamar tempat di mana wanita tersebut di rawat. Ia langsung mengenali dan memutuskan untuk melakukan hal yang terbaik yang bisa ia usahakan untuk menolongnya.  Sejak saat itu ia memberi perhatian khusus kepada wanita itu.

Setelah melewati perjuangan panjang, peperanganpun dapat di menangkan. Dr. Kelly di panggil oleh pihak administrasi rumah sakit untuk menandatangani biaya yang harus oleh wanita kepadanya. Ia melihat kuitansi tersebut, dan kemudian menuliskan sesuatu.

Kwintansi tersebut dikirim ke kamar perawatan wanita tadi. Wanita tersebut merasa takut untuk membuka kuitansi. Ia yakin bahwa ia tidak akan mampu membayarnya. Akhirnya dengan menguatkan hati, ia membuka kuitansi terebut. Sebuah tulisan pada kuintansi menarik perhatianya. Ia membaca tulisan itu: “TELAH DIBAYAR PENUH DENGAN SATU GELAS SUSU. Tertanda, Dr. Howard Kelly.” Air mata mengalir dari matanya saat hatinya yang bahagia mengeucapakan doa dan puajian : “Terima kasih atas kasih-mu telah memencar melalui hati dan tangan manusia.”

-Motivasi Net-
Sasraatmaja, Budi Yuniarsa R, Rd (2008) Seri  Pradigma Baru Harta vs Aset, Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll