Rabu, 04 Februari 2015

Thomas Alfa Edison


Seorang anak sambil menangis meninggalkan sekolahnya. Ia menggenggam selembar kertas yang di titipkan gurunya untuk di berikan kepada orang tuanya. Di atas kertas itu tertulis, “karena anakmu terlampau bodoh dan tak mampu memahami pelajaran serta menghambat kemampuan proses belajar di sekolah, dan demi rasa tanggung jawab kami terhadap murit-murit yang lain, maka kami sangat mengharapkan agar anak kalian secara terhormat menarik diri sendiri dari sekolah.”

Setelah membaca nota tersebut, ibunya tak mampu menahan sedih. Air matanya mengalir deras. Ia tak percaya behwa anaknya itu terlampau bodoh dan tak mampu memahami pelajaran disekolah. Ia memutuskan, “kalau guru tidak mengajarnya, aku akan menjadai guru yang baik bagi anakku sendairi.”

Tahukah apa yang terjadi pada siri anak tesebut setelah beberapa tahun kemudian? Pada kematianya, anak yang di anggap bodoh oleh para guru dan di didik sendiri oleh ibuknya itu mendapat penghargaan sangat besar dari penduduk Amerika Serikat, pada tnggal 18 oktober 1931 malam hari pukul 09.55, seluruh warga Amerika memedamkan semua lampu listrik untuk mngenang jasa seorang pemuda besar, Thomas Alfa Edison, seorang yang di anggap bodoh nemu telah mengubah arah perkembangan dunia. Kemajuan telekomunikasi modren juga bermuara pada hasil peneltin Edison. Edison tidak pernah menyerah pada penilaian orang lain yang merendahkan dirinya.

Sasraatmaja, Budi YuniarsaR, Rd (2008) Seri  Pradigma Baru Harta vs Aset, Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll